"*Alhamdulilah, satu"x Wakil dri Jombang Wad Final Kompetisi Modern Dancer Di kediri In BBS TV Juara 2, TERIMA KASIH UNTUK SEMUA YANG TELAH BERPARTISIPASI DALAM DUKUNGANNYA. go go L.C.D."

Sexy Dancer Juga Manusia




Profesi sebagai sexy dancer atau penari sexy sering mendapat kesan negatif dari sebagian orang. Padahal, sebagai seorang yang profesional, mereka juga seorang manusia yang harus mencukupi kebutuhan keluarganya.

Itulah yang dapat dipetik dari pameran fotografi karya tugas akhir 'Esai Kehidupan Penari Seksi' karya Mohamad Syukron, yang dipamerakan di lantai 2 Gedung Fakultas Seni Media Rekam (FSMR) ISI Yogyakarta, Selasa (29/6).

Menurut Syukron, pameran tugas akhir Jurusan Fotografi, Fakultas Seni Media Rekam (FSMR) ISI tersebut secara khusus ingin menyangkal pendapat mentah mereka yang dengan hanya memandang profesi sexy dancer dari satu sisi yakni negatif saja.

"Bagi banyak orang, sexy dancer mungkin hanya dikenal dari sisi negatif saja sebagai orang yang biasa terlihat di cafe atau bar pada malam hari, bahkan bisa diajak kencan," katanya di Gedung FSMR ISI Yogyakarta, Selasa (29/6).

Baginya, mungkin saja pendapat di atas ada yang benar, tapi itu bukan berarti bahwa semua sexy dancer bisa dikatakan semua sama dalam hal negatif. "Padahal ada seorang penari seksi yang benar-benar menekuni pekerjaan tersebut sebagai profesi dalam hidupnya," paparnya.

Syukron, yang sempat dua minggu berada dekat dengan kehidupan seorang penari seksi, mengaku dapat melihat sisi lain seorang sexy dancer yang ternyata sangat menyentuh.

"Kehidupan sehari-hari Lia (penari seksi -red) ternyata sangat berbeda dengan apa yang saya lihat pada malam hari. Dia sangat sederhana, sangat kontras dengan ketika berada di panggung," paparnya.

Meski awalnya mengaku kesulitan mendapatkan seorang penari seksi sebagai tokoh dalam pameran fotografi tugas akhirnya, pada akhirnya Syukron mampu meyakinkan Lia untuk menjadi model yang kehidupannya mau dijadikan sebagai esai foto.

Dalam 20 karya fotonya, tergambar bahwa Lia melakonkan profesinya sangat profesional. "Di kehidupan sehari-hari, Lia juga enjoy-enjoy saja dikenal sebagai sexy dancer. Tak ada rasa risih sedikitpun," ungkapnya.

Melalui tema 'Esai Kehidupan Penari Seksi', Syukron mengaku ingin sedikit merubah pola pikir banyak orang khususnya mahasiswa fotografi yang saat ini cenderung hanya memilih seni tradisi sebagai tema pameran tugas akhir mereka.

"Saat ini di Jogja tak hanya ada seni tradisi saja, tapi juga ada seni moderen seperti fenomena sexy dancer yang laik untuk diangkat," paparnya bangga.

Bahkan menurutnya, pamerannya bisa menjadi inspidari bagi fotografer lain yang tertarik untuk mengangkat dunia hiburan malam Jogja yang sangat beragam dari sisi yang unik dan tidak umum.


print this page Print this page


0 komentar:

Posting Komentar



Entri Populer